Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Mengenal Nilai Hidup Orang Badlim

Gambar
MENGENAL NILAI HIDUP ORANG BADLIM. I. Pendahuluan Mengenal nilai hidup berarti mengetahui diri secara pribadi sebagai orang badliem secara utuh dari cara hidup sehari-hari, kebiasaan, tradisi kehidupan turun temurun yang baik untuk di pertahankan generasi hari ini.  Dengan perkembangan dan pengaruh globalisasi di era modern saat ini nilai-nilai hidup orang badlim tetapi juga papua secara umum mulai terkikis habis, tidak menutup kemungkinan ada sebagian besar nilai kehidupan orang badlim yang asli sudah hilang bersama pendahulu, maka sangat berbahaya bagi generasi hari ini tetapi lebih lagi kepada generasi yang akan datang.  Tulisan ini di kembangkan dari pada materi seminar yang di berikan oleh bapak. Mickaus Y.  Gombo pada salah satu kegiatan mahasiswa yang memberikan garis-garis besar dari " nilai nilai kehidupan orang badlim " . II. Pembahasan Kumpulan gagasan dan keteraturan yang dulu hidup, kini sedang di pakai dan nanti akan di b...

Filosopi Tiru dan Wakngger dalam sebuah keluarga.

Gambar
Filosopi Tiru dan Wakngger dalam sebuah keluarga. I. Pendahuluan Tulisan ini adalah penjabaran pikiran dari materi seminar dengan judul " GENDER " oleh kk. Ibu.Rode W. Gurik pada kegiatan penerimaan mahasiswa waktu itu. Tiru dan wakngger di ambil dari bahasa orang baliem (suku walak) yang artinya Tiru adalah tiang penyangga yang di letakan di tengah - tengah honai sedangkan wakngger adalah alang-alang yang di gunakan untuk atap sebagai ganti seng pada bangunan honai. II. Pembahasan.    a.  TIRU (Tiang penyangga bagian tengah honai). Tiru sendiri adalah salah satu tiang yang di tanam di tengah satu bangunan honai ( rumah adat orang pegunungan tengah papua)  di mana TIRU berperan sengat penting dalam sebuah bangunan honai TIRU berfungsi sebagai penyangga utama dalam sebuah bangunan honai. Kayu yang di gunakan untuk sebuah TIRUpun tidak bisa sembarang karna sangat berpengaruh terhadap kekuatan bangunan honai itu bertahan seimbang. Tiru disini di ibarat...

Ku tak pernah bersalah, kau mempersalahkanku demi mengambil hartaku.

Gambar
Ku tak pernah bersalah, kau mempersalahkanku demi mengambil hartaku. Ku  tak pernah bersalah, ku tak  pernah mencuri barang Kalian,  ku tak pernah membuat onar, ku tak pernah memperkosa istri kalian, dan ku tak pernah merampas harta kalian. Tapi  kau mengejar aku seakan aku mengambil harta milik kalia dan memperkosa istri kalian. Demi  merebut harta ku, kau mengejar ku, membunuh ku, membakar harta benda ku. Demi kepenting perutmu. Dan moyang ku tak pernah berhutan sama sekali pada kalian. tapi kalianlah berhutan besar pada kami, dan mengambil seluruh harta emas, perak, minyak dan lain sebagainya. Demi  mengambil semua itu kami dikejar, dibunuh dan merusak seluruh milik harta kami. Dimanakah urat malu..? dimanakah rasa bersalah kalian..? Kebenarkan akan disalahkan tapi  kebenaran akan hidup dan akan berdiri kokoh dan akan mempermalukan kepalsuannya dimuka publik.

Tahun pun begitu berganti , penderitaanpun dibiarkan.

Gambar
Tahun pun begitu berganti, penderitaanpun dibiarkan begitu saja berjalan. Tahun berganti tahun, Pemimpin berganti pemimpin, Namun penderitaan pun tidak pernah berakhir dan tidak pernah menyelesaikan masalah dengan baik didearah konflikmu. Penderitaan pun sedang dialami rakyatmu. Dimanakah rasa prihatinmu terhadap rakyakmu..? Dimanakah rasa empatimu terhadap rakyatmu  dikejar mengejar..? Harus kah kau lihat dan  biarkan rakyatmu dibunuh Dan dikejar tahun ketahun dan tahun berganti tahun...? OH kau sungguh tegah rakyatmu dibunuh didepan matamu, kau hanya membiarkan begitu saja. OH ketika kau mendengar pengerjaran rakyatmu, kau abaikan begitu saja. Siap kah pemimpin mereka..? Sungguh jahatnya kau membiarkan rakyatmu atas penderitaan dan tanggisan Air mata dan darah kepada mereka. Dimanakah pemimpin negeri ini..? Kemanakah pemimpin negeri ini pergi..? Pertolonganpun tidak kau lakukan Tahun pun berganti, penderitaanpun semakin para dirasakan oleh rakyatmu. Pem...